Pariwisata Bali yang Auto Pilot atau Kinerja Pemerintahnya yang Semakin Merosot?!

Ternyata tidak cukup hanya dengan viralitas semata demi bisa “Menyadarkan” para pejabat legislatif maupun eksekutif di Bali. Pasalnya dari sekian banyak problematika yang menghantui Bali, para pemangku kebijakan di Pulau Dewata masih tetap saja bermain bola (saling lempar tugas kesana kemari). Salah satu kasus kriminal yang heboh baru-baru ini yaitu “Gangster Rusia” melanglang buana di Bali, hal ini menunjukan betapa minimnya pengawasan bagi oknum-oknum turis liar. 

Selain itu, dari sekian banyak pejabat daerah di Bali, yang muncul ke permukaan hanya “Itu-itu saja”, artinya mereka belum menerapkan keterbukaan kinerja terhadap masyarakatnya. Padahal dengan kemudahan media sosial saat ini, seharusnya para pejabat daerah memiliki wadah pengaduan untuk bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. Tentu dilema sekaligus problematika yang menghujam Pulau Seribu Pura (yang saat ini telah berubah menjadi Pulau Seribu Villa) ini, harus segera diselesaikan satu persatu dengan cara KROYOKAN alias BERGOTONG ROYONG. 

Oleh karena itu, tanpa mengurasi rasa hormat, kami tunggu realisasi janji-janji para pejabat eksekutif Bali (baik Bupati, Walikota, hingga Gubernur), setelah pelantikan pada tanggal 6 Pebruari 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *