,

Sejak Kapan Kalian Tau Asal-Usul Pemberian Nama Masing-Masing “Banjar” di Bali?!

Secara etimologis, kata “Banjar” berarti kelompok atau komunitas. Dalam konteks sosial, Banjar dapat dipahami sebagai komunitas yang berfokus pada kegiatan sosial, adat, dan keagamaan di tingkat lokal. Dalam sistem pemerintahannya, Banjar dibedakan menjadi Banjar adat (mengatur hal yang bersifat tradisi & keagamaan), dan Banjar dinas (mengatur hal yang bersifat administrasi). 

Jika dilihat secara historis, istilah Banjar telah dikenal pada zaman pra-sejarah Bali pada tahun 836 caka (914 masehi) di dalam prasasti gobleg pura desa 1, berbahasa Bali kuno. Pada prasasti itu disebutkan “……ser tunggalan banjar di indrapura” yang berarti pengawasan bersama tunggalan untuk lingkungan atau kelompok di indrapura. Selain itu, ada juga sumber yang menjelaskan bahwa munculnya istilah Banjar, erat kaitannya dengan kedatangan Rsi Markandya ke Bali bersama 500 pengikutnya, yang menyebar hampir ke seluruh daerah Bali Pegunungan

Namun sejatinya, pemberian nama Banjar didasari atas beberapa faktor, seperti kondisi geografis, situs bersejarah, hingga ciri khas yang melekat pada wilayah tersebut. Contohnya seperti “Banjar Dukuh” yang berarti pertapaan atau daerah pendeta, serta “Banjar Segara” yang menandakan bahwa letak Banjar tersebut dengan Pantai. Jadi, pemberian nama masing-masing banjar di Bali, ditentukan berdasarkan identitas masyarakat yang tinggal di dalamnya, serta disepakati oleh pemangku adat, sesepuh, hingga tokoh masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang sejarah dan nilai-nilai lokal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *