Teriakan “Idup, idup, idup” merupakan kata yang kerap diucapkan oleh masyarakat Bali saat terjadi gempa bumi. Fenomena ini erat kaitannya dengan mitos yang diyakini oleh beberapa masyarakat, salah satunya yaitu mitos Bedawangnala (makhluk mitologi) berbentuk kura-kura raksasa, konon dianggap sebagai penopang pulau Bali. Biasanya ketika terjadi gempa bumi, masyarakat terdahulu percaya bahwa Bedawangnala sedang bergerak, maka untuk menghentikan makhluk mitologi tersebut diteriakanlah kata “Idup, idup, idup” sembari memukul kulkul.Â
Akan tetapi sebenarnya kebiasaan tersebut merupakan fenomena lisan yang dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Bali terdahulu. Karena menurut informasi dari Staf Pusat Kajian Lontar Unud, Bli Putu Eka Guna Yasa, kebiasaan tersebut tidak termuat dalam lontar-lontar terkait. Menurutnya terdapat 2 makna logis berbeda dari kebiasaan tersebut, pertama hal itu bertujuan untuk bisa memberikan peringatan dan kedua sebagai penenang diri supaya tidak terlalu panik (sugesti positif). Jadi, kebiasaan turun-temurun tersebut adalah sebuah ungkapan yang berarti pertanda terjadinya gempa bumi serta upaya untuk menyelamatkan orang-orang di sekitarnya.
Leave a Reply