Foto cover: Kesanga Fest 2025/Indra Cipta
Penulis kontributor: Indra Cipta
Denpasar kembali menjadi pusat kemeriahan dengan digelarnya Kasanga Fest 2025, sebuah pawai Ogoh-Ogoh yang berlangsung di Patung Catur Muka, Denpasar. Ribuan warga Bali dan wisatawan tampak memadati area ini untuk menyaksikan parade ogoh-ogoh serta koreografi tarian yang unik.
Ogoh-Ogoh sendiri merupakan representasi Bhuta Kala, simbol roh jahat atau kekuatan negatif yang harus dinetralkan sebelum memasuki hari suci Nyepi
Dalam festival ini, berbagai Ogoh-Ogoh dengan bentuk mengerikan dan detail artistik tinggi diarak di Patung Catur Muka. Arak-arakan ini semakin dramatis dengan koreografi yang memukau, dentuman gamelan Bali, obor yang menyala, serta suara sorakan penonton yang antusias.

Di tengah kemeriahan pawai ini, ada salah satu Ogoh-Ogoh dari Sekaa Teruna Teruni (STT) mengalami insiden tak terduga. Ogoh-Ogoh dari STT. Eka Sila yang mereka arak rubuh di tengah jalan akibat kendala teknis. Namun, semangat para pemuda tetap membara. Mereka tetap mengangkat melanjutkan pertunjukan hingga akhir, menampilkan penampilan terbaik dengan penuh semangat.
Aksi mereka mendapat apresiasi luar biasa dari para penonton yang bersorak memberi dukungan. Kejadian ini menunjukkan bahwa lebih dari sekadar kompetisi atau tradisi, Kasanga Fest adalah ajang kebersamaan, semangat pantang menyerah, dan dedikasi terhadap budaya Bali.

Kemeriahan Kasanga Fest 2025 tidak hanya terlihat dari arak-arakan Ogoh-Ogoh, tetapi juga dari antusiasme masyarakat. Ribuan orang berkumpul di sekitar Patung Catur Muka, bahkan banyak yang naik ke atas kendaraan seperti truk pemadam kebakaran untuk mendapatkan sudut pandang terbaik.
Kasanga Fest 2025 sekali lagi membuktikan bahwa budaya dan tradisi Bali tetap hidup dan berkembang, menjadi daya tarik luar biasa baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan manca negara. Semangat kebersamaan, kreativitas, dan spiritualitas yang hadir dalam festival ini menjadikannya momen yang tak terlupakan bagi semua yang hadir.
Leave a Reply