,

Kenapa Orang Bali Mula (Bali Asli) Tidak Punya Pedharman?!

Suku Bali Mula adalah penduduk asli Bali yang mendiami wilayah pegunungan. Bagi penduduk Bali asli di Desa Trunyan, istilah Bali Aga dianggap sebagai penghinaan karena dianggap “orang gunung yang kuno”. Beberapa sumber sejarah menjelaskan bahwa penduduk Bali Mula atau Bali Aga berasal dari Austronesia yaitu daerah Tonkin, China. Mereka berimigrasi diperkirakan pada 2.000 hingga 3.000 tahun sebelum masehi. 

Perbedaan penduduk Bali pegunungan dengan penduduk Bali di dataran rendah terlihat pada tata cara mereka sembahyang dan ritual/upacaranya ketika ada yang meninggal. Penduduk Bali Mula berfokus pada animisme (menyembah roh alam) dan leluhur (Hyang), sedangkan penduduk Bali modern atau yang berada di dataran rendah sudah mengenal Pedharman maupun Kawitan karena masuknya pengaruh Hindu Buddha oleh Rsi Markandya. 

Pada masa perkembangan setelahnya, kerajaan-kerajaan di Bali mengadopsi dan juga menyebarkan sistem Pedharman dan Kawitan yang dibawa oleh Rsi Markandya dari India dengan lebih terstruktur. Meskipun sistem Pedharman dan Kawitan telah disebarkan saat Majapahit menguasai Bali, akan tetapi masyarakat Bali pegunungan tetap mempertahankan kebudayaan mereka sendiri. Sebab mereka adalah daerah yang paling sulit ditaklukkan kala itu. Jadi, sebelum adanya pengaruh Hindu Buddha dari Rsi Markandya (saat Majapahit menguasai Bali), masyarakat Bali Mula atau Bali Aga tidak mengenal sistem Pedharman atau Kawitan. Hanya penduduk Bali di dataran rendah yang menganut sistem Pedharman dan Kawitan akibat pengaruh Majapahit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *